Minggu, 16 Oktober 2022

Wirausaha atau Karyawan


Assalamualaikum temen-temen, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Wirausaha atau Karyawan . Yuk kita langsung aja ke pembahasannya....


      A.     WIRAUSAHA

1.      Pengertian Wirausaha

Wirausaha adalah penggabungan dari dua kata, yaitu 'wira' dan 'usaha'. Wira artinya pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul, berwatak agung, dan gagah berani. Sedangkan, usaha merupakan perbuatan atau amalan, berbuat sesuatu dan bekerja. Jika diartikan secara harfiah, maka makna dari wirausaha adalah orang yang membuat suatu produk, menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga mengatur permodalan serta pemasarannya.

Wirausaha adalah pelaku kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa melalui transformasi, kreativitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya.

Kegiatan wirausaha merupakan penunjang pertumbuhan ekonomi. Wirausaha adalah pelaku kewirausahaan, yaitu suatu kegiatan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa melalui transformasi, kreativitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wirausaha disebut juga wirawasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.

Begitu banyak peluang wirausaha yang bisa diraih. Contoh wirausaha yang kini sedang banyak diminati adalah menjadi Youtuber, yaitu seseorang yang membuat konten video kemudian mengunggahnya ke jejaring sosial Youtube. Contoh wirausaha lain dalam bidang otomotif yaitu jasa cuci atau servis kendaraan.

        
            Geoffrey G. Meredith (1995) mengungkapkan bahwa wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan, serta mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.

2.   Tujuan Wirausaha
Ada beberapa tujuan lainnya, antara lain:

  • Untuk menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah.
  • Untuk mendorong semangat atau mensosialisasikan pengaruh wirausaha kepada orang lain. 
  • Untuk membantu membangun karakteristik wirausaha yang baik dan kompeten.
  • Untuk menghasilkan banyak wirausaha yang berkualitas.
  • Untuk membantu membangun kesejahteraan masyarakat.

Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Wirasasmita (1994)

yakni :

1. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk mencari pendapatan tambahan, sebagai jaminan stabilitas keuangan.

2.  Alasan social yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang banyak.

3. Alasan pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat, membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan keluarga

4.  Alasan memenuhi diri, untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai sesuatu yang di inginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

3.   Peran dan Fungsi Wirausaha

  Fungsi dan peran wirausaha, dapat dilihat melalui dua pendekatan,  yaitu : 
      Secara  mikro,  wirausaha  memiliki  dua  peran,  yaitu  sebagai  penemu (innovator) dan perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha menemukan  dan  menciptakan  sesuatu  yang baru, seperti  produk,  teknologi,  cara, ide, organisasi dan lain sebagainya. Sebagai perencana, wirausaha berperan  merancang tindakan  dan usaha baru, merencanakan strategi usaha yang baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru dan lain sebagainya. 

    Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, pemerataan kekayaan dan kesempatan  kerja  atau  berfungsi  sebagai  mesin  pertumbuhan perekonomian disuatu negara.

Hebert dan Link (1982) sebagaimana dikutip dalam buku Smart Entrepreneurship: Peluang Bisnis Kreatif & Inovatif di Era Digital menjelaskan bahwa terdapat dua belas poin tentang definisi dan fungsi wirausaha, yaitu:

1.  Wirausaha adalah orang yang mengasumsikan risiko yang terkait dengan ketidakpastian.

2.  Wirausaha adalah pemasok modal finansial.

3.  Wirausaha adalah inovator.

4.  Wirausaha adalah pengambil keputusan.

5.  Wirausaha adalah pemimpin industri. Wirausaha adalah manajer atau pengawas.

6.  Wirausaha adalah pengatur atau koordinator sumber daya ekonomi.

7.  Wirausaha adalah pemilik perusahaan.

8.  Wirausaha adalah majikan dari faktor-faktor produksi.

9.  Wirausaha adalah kontraktor.

10.Wirausaha adalah seorang arbitrageur.

11.Wirausaha adalah orang yang mengalokasikan sumber daya untuk penggunaan alternatif.

Menurut Pearce dalam Winardi (2003), wirausahawan yang berhasil mempunyai sikap seperti:

1. Komitmen dan determinasi tiada batas

2. Dorongan dan rangsangan yang kuat untuk mencapai prestasi

3. Orientasi kearah peluang serta tujuan

4. Lokus pengendalian internal

5. Toleransi terhadap ambiguitas

6. Mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai masalah

7. Perhatian pada pelanggan, peluang, pasar dan saingan

8. Tidak terintimidasi oleh situasi yang sulit

9. Membina hubungan yang bermanfaat dan mencari umpan balik

10. Mampu menghadapi kegagalan dan mengambil pelajaran darinya.


4.   Karakteristik Wirausaha

     Berdasarkan buku Manajemen Kewirausahaan, terdapat sejumlah karakteristik wirausaha sebagai berikut.

1.  Memiliki keberanian dan mempunyai daya kreasi. Seorang wirausaha tidak takut untuk bermimpi dan merencanakan serta membuat ide untuk mengembangkan usahanya.

2. Berani mengambil risiko. Dalam pengambilan keputusan, seorang wirausaha berani menerima risiko yang akan terjadi. Tentunya, pengambilan keputusan dan risiko harus sejalan dengan perencanaan dan pengamatan yang telah dilakukan.

3. Memiliki semangat dan kemauan keras. Wirausaha memiliki semangat dan kemauan untuk mengembangkan usahanya.

4. Memiliki analisis yang tepat. Suatu usaha dapat berjalan lancar jika wirausaha dapat memiliki analisis yang tepat, sehingga produk atau jasa yang ditawarkan dapat menjangkau masyarakat secara optimal.

5.  Tidak konsumtif. Wirausaha tidak boleh konsumtif agar kondisi keuangan tetap stabil.

6. Memiliki jiwa pemimpin. Wirausaha berperan sebagai pemimpin yang mengarahkan berbagai kegiatan agar usaha mampu berkembang.

7.  Berorientasi pada masa depan. Wirausaha mampu merencanakan dalam jangka panjang dan berorientasi pada masa depan dengan menghadirkan inovasi dan kreasi.

 

5.   Pendekatan Wirausaha dalam Mengembangkan Bisnis

     Pendekatan Wirausaha dalam Mengembangkan Bisnis Barringer (2008) dikutip dalam buku Manajemen Keuangan Untuk Wirausaha Mula menjelaskan, terdapat tiga pendekatan wirausaha dalam mengembangkan bisnis, yaitu:

1. Mengikuti tren. Wirausaha dapat mengidentifikasi peluang dengan adanya perubahan tren, seperti tren ekonomi, teknologi, dan sosial. Perkembangan tren dapat menentukan target pasar yang dapat menjadi peluang wirausaha.

2. Menjawab permasalahan. Pendekatan ini mengidentifikasi masalah yang timbul sehingga didapatkan solusi sesuai kebutuhan.

3. Menemukan celah. Peluang bisnis muncul karena terdapat celah pada bisnis yang sudah ada karena kurangnya target pasar


6.   Manfaat Wirausaha

     Adapun manfaat wirausaha adalah sebagai berikut.

  •  Membuka lapangan pekerjaan.
  •  Membantu pertumbuhan ekonomi.
  •  Memungkinkan kesempatan untuk mengemangkan barang, jasa, dan teknologi
  •  Meningkatkan persaingan sehat dan produktivitas.
  •  Membantu dalam identifikasi dan pengembangan bakat manajerial.
  •  Potensi penghasilan tak terbatas Menentukan tempat dan waktu kerja sendiri.
  •  Pertumbuhan dan perkembangan yang konstan.
  •  Menciptakan karir yang sejalan dengan nilai pribadi.
  •  Memiliki kebebasan dan fleksibilitas untuk menangani masalah secara langsung.


7. Model  proses  kewirausahaan

    Model  proses  kewirausahaan terdiri  dari langkah-langkah sebagai berikut:

1. Proses Innovation (inovasi)

2. Proses Triggering Event (Pemicu)

3. Proses Implementation ( Pelaksanaan)

4. Proses Growth (Pertumbuhan)


B.   KARYAWAN

1.   Pengertian Karyawan

     Karyawan merupakan aset perusahaan. Kehadiran karyawan begitu sangat penting hingga saat ini, tanpa adanya karyawan tidak akan terjadi kelancaran dan proses produksi suatu perusahaan.

       Menurut Hasibuan, “Dalam Manulang”, 2002 Karyawan adalah setiap orang yang telah menyediakan jasa (baik dalam bentuk pikiran atau dalam bentuk tenaga), kemudian menerima balas jasa kembali atau kompensasi yang besarannya telah ditentukan terlebih dahulu. 

Menurut Subri Karyawan adalah penduduk usia kerja berusia 16 hingga 65 tahun atau jumlah total orang di suatu negara yang memproduksi barang dan jasa

2.  Jenis Karyawan

a.    Karyawan Tetap 

    Karyawan tetap adalah pekerja yang memiliki perjanjian atau kontrak dengan lembaga

    atau perusahaan tempatnya kerja dengan jangka waktu yang tidak ditetapkan dan bisa

    disebut sebagai pekerja permanen. Biasanya karyawan jenis ini memiliki hak yang lebih

    dari pada karyawan tidak tetap.

b.    Karyawan Tidak Tetap

    Karyawan tidak tetap adalah pekerja yang memiliki kontrak kerja dalam waktu yang

    sudah ditentukan. Umumnya karyawan jenis ini hanya dipekerjakan saat dibutuhkan

    sesuai kontrak yang disepakati. 

    Biasanya bisa diberhentikan sewaktu–waktu ketika jasanya sudah tidak dibutuhkan lagi.

    Karyawan jenis ini bisa mempunyai hak, tetapi cenderung lebih sedikit dari karyawan

    tetap.

c.    Karyawan Swasta

                 Karyawan swasta adalah orang yang bekerja di lembaga atau organisasi  non pemerintah berdasarkan kontrak kerja yang telah disepakati bersama. Kontrak kerja tersebut akan mengatur status, tanggung jawab, durasi kerja, gaji, dan lainnya selama karyawan bekerja di perusahaan. 
       Menjadi karyawan swasta akhir-akhir ini menjadi pilihan populer di kalangan anak
muda. Terutama dengan perkembangan industri kreatif yang semakin berkembang di Indonesia.       
  Untuk karyawan swasta, tidak ada kebijakan khusus akan mendapatkan tunjangan. Pemberian tunjangan diserahkan kepada perusahaan pemberi kerja. Namun semakin besar skala perusahaan, biasanya semakin besar pula tunjangan yang diberikan kepada karyawan.

3.   Tipe – Tipe Karyawan

  • ·        Worker

    Karyawan jenis ini adalah karyawan yang bekerja dengan serius dan benar-benar ingin        memberikan kontribusi penting bagi perusahaan atau tempat kerja. Tipe pekerja yang            biasanya sangat jujur, disiplin sehingga dapat dijadikan contoh yang baik untuk pekerja        lainnya.

  • ·       Entrepreneur

    Tipe karyawan yang mengejar tujuan yang lebih tinggi, motivasi utama mereka melebihi     kebutuhan uang mereka dan mereka memiliki visi dan misi yang jelas dan terarah serta         selalu melakukan yang terbaik.

  •   ·     Freeloader

    Karyawan jenis ini adalah orang yang mencari penghasilan dan tidak peduli dengan               pekerjaan. Pekerja jenis ini biasanya sangat antusias dan menarik pada awal pekerjaan mereka. Namun seiring waktu, mereka perlahan-lahan menampakkan sifat aslinya yang selalu menghindari pekerjaan dan bahkan menunjukkan peningkatan kecil ketika diperhatikan.

4.    Tanggung Jawab Karyawan

1.  Saling Menghormati

Rasa hormat kepada sesama karyawan merupakan bentuk apresiasi bahwa mereka adalah rekan kerja yang dapat diajak bekerja sama dengan baik. 

2.  Mematuhi Peraturan

Setiap perusahaan atau lembaga memiliki aturan sendiri yang telah dibuat untuk dipatuhi oleh seluruh karyawan tanpa kecuali. 

Contohnya adalah datang ke kantor tepat waktu, memakai pakaian kerja yang sudah ditetapkan atau bebas tapi sopan, dan melaksanakan pekerjaan sesuai bidangnya. 

3.  Menjaga Nama Baik Perusahaan

Seorang karyawan wajib menjaga nama baik perusahaan di manapun, baik di dalam kantor atau ketika berada di luar kantor. 

4.  Menjalin Komunikasi yang Baik

Komunikasi antar karyawan atau dengan pihak luar sebaiknya dilakukan sebaik-baiknya. 

Selain bertujuan utama sebagai pengerat tali silaturahmi, tentunya bisa memperluas relasi dengan pihak lain hingga bisa menguntungkan untuk si karyawan atau perusahaan tempatnya bekerja.

5.  Menjaga Stabilitas Kerja

Bekerja dengan kinerja yang stabil adalah sebuah tantangan. Penurunan atau peningkatan produktivitas kerja adalah fase dinamis sebuah perusahaan yang harus diperhatikan agar kestabilannya tetap terjaga. 


5.   Tugas Karyawan

Bertugas sesuai yang telah di tetapkan oleh pimpinan perusahaan. Tugas-tugas yang sudah di instruksikan juga terkadang bisa mengekspresikan kreatifitasnya sesuai yang memberi instruksi saat bekerja yang dipimpim dari atasan perusahaan tersebut.

6.   Tipe Pekerja/Karyawan

Di Indonesia, tipe pekerja biasanya dikategorikan berdasarkan status bekerja sesuai jenis perjanjiannya, yaitu waktu tertentu atau waktu tidak tertentu. 

Di dalam UU Ketenagakerjaan atau UU Cipta Kerja, istilah tersebut ditulis sebagai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT),  Perjanjian Waktu Kerja Tidak Tertentu, dan alih daya (outsourcing).

a.  Pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu / Karyawan Tetap

Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) adalah perjanjian antara pekerja dengan pengusaha yang ingin mengadakan hubungan kerja yang sifatnya tetap atau permanen. 

PKWTT dapat dibuat secara lisan dan tidak wajib didaftarkan ke instansi ketenagakerjaan. 

    Jika PKWTT dibuat secara lisan, maka perusahaan wajib membuat surat pengangkatan  kerja bagi karyawan bersangkutan. 

b.  Pekerja Alih Daya/Outsourcing 

Alih daya atau outsourcing merupakan penggunaan tenaga kerja dari pihak ketiga untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu dari perusahaan.

Di dalam kontrak kerja alih daya atau outsourcing, hubungan kerja antara pihak penyedia tenaga kerja dan pekerja bisa dilakukan dalam bentuk PKWT atau PKWTT yang harus memuat kebijakan Transfer of Protection Employment. 

c.  Pekerja Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

Pekerja PKWT disebut juga sebagai pekerja kontrak, karena di dalam perjanjian kerjanya terdapat batas waktu masa kerja tertentu. Para pekerja atau karyawan PKWT pun tidak disyaratkan masa percobaan. 

Sebagai informasi tambahan yang perlu Majoopreneurs ketahui, PKWT dibagi lagi ke dalam beberapa kategori sebagai berikut: 

  •  Pekerjaan yang sekali selesai atau yang sementara sifatnya,
  •  Pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu yang tidak terlalu lama,
  •  Pekerjaan yang bersifat musiman, 
  •  Pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, atau produk tambahan yang masih dalam   percobaan atau penjajakan,
  •  Pekerjaan yang jenis dan kegiatannya bersifat tidak tetap.

d.  Pekerja Paruh Waktu/Part Time

Pekerja paruh waktu adalah karyawan yang bekerja dengan durasi kurang dari 7-8 jam per hari atau kurang dari 35-40 jam per pekan.

Mereka biasanya tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan karyawan, meski beberapa pemberi kerja melakukannya untuk menarik dan mempertahankan para pekerjanya. 

Namun atasan harus membayar pajak yang sama untuk mempekerjakan mereka seperti pekerja penuh waktu. 

Contoh pekerja paruh waktu adalah penjaga toko swalayan, pramusaji dan lainnya. 

e.  Pekerja Lepas/Freelancer

Istilah ini biasanya sering digunakan oleh mereka yang bekerja di bidang kreatif, seperti penulis, fotografer, dan seniman dengan mendeskripsikan peran dan karya mereka. 

f.  Pekerja Kontrak

Para pekerja atau karyawan kontrak terkadang disebut karyawan sementara yang memperlihatkan hubungan tidak permanen dengan pemberi kerja. 

Karyawan kontrak ini memiliki perjanjian kerja yang lengkap dan kongkrit. 

g.  Konsultan/Advisor

Subkategori pekerja lepas ini sering membantu menentukan kebutuhan klien dan memberi masukan ahli, tetapi tidak melakukan pekerjaan seperti karyawan atau pekerja lain.

h.  Pekerja Musiman/Casual Worker

Pekerja musiman biasanya dibayar berdasarkan waktu seperti per jam. Para pekerja dengan klasifikasi ini langsung dipekerjakan oleh HRD atau manajer proyek dalam rangka membantu menyelesaikan pekerjaan yang sifatnya tidak membutuhkan keahlian tinggi. 

Perbedaan mendasar antara pekerja musiman dan pekerja temporer adalah dokumen kontrak yang harus ditandatangani pihak pekerja. 

Pekerja musiman langsung dikontrak oleh pemberi kerja, sedangkan pekerja temporer mendapat kontrak melalui penyedia jasa.

Sifat ruang lingkup tugas musiman menyebabkan para karyawan musiman tidak memperoleh hak cuti dan tunjangan dari para pemberi kerja. 

Salah satu kelemahan dari pekerja musiman adalah loyalitas mereka terhadap tempat bekerja tergolong sangat rendah karena tidak adanya ikatan kontrak dengan pemberi kerja. 

i.  Pekerja Sementara/Temporer

Pekerja sementara atau disebut juga pekerja temporer, biasanya dikontrak oleh perusahaan melalui penyedia jasa atau pihak ketiga yang bertanggung jawab terhadap perekrutan, kinerja, dan manajemen para pekerja tersebut. 

Dengan adanya keterlibatan pihak ketiga, maka para karyawan temporer ini memiliki kemampuan dan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan yang memang ingin mendapatkan tambahan SDM di saat perusahaan mengalami beban kerja tinggi.

Para pekerja sementara ini tidak memiliki perjanjian kontrak apa pun dengan perusahaan yang menyewa tenaga mereka, karena kontrak kerja sudah dilakukan para pekerja dengan vendor atau penyedia jasa sebagai penghubung.

 

7.  Jenis Tunjangan Karyawan

a.  Tunjangan Hari Raya

Aturan THR diatur langsung oleh Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2016. Oleh karena itu, perusahaan harus tunduk pada peraturan menteri tersebut dalam memberikan THR kepada karyawannya.

Menurut peraturan menteri tersebut, besaran THR yang diterima karyawan setara dengan satu bulan gaji dan dibayarkan sekali setahun.

b.  Tunjangan Kesehatan

Di Indonesia, setiap perusahaan wajib mendaftarkan karyawannya untuk mengikuti BPJS Kesehatan sesuai dengan UU No. 24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Berdasarkan undang-undang tersebut, perhitungan tunjangan kesehatan yang dibayarkan perusahaan kepada BPJS Kesehatan adalah 5% dari gaji karyawan setiap bulan.

c.  Tunjangan Lainnya

Termasuk tunjangan yang biasanya diberikan oleh perusahaan adalah tunjangan pensiun, tunjangan makan siang, tunjangan transportasi, tunjangan jabatan, dan tunjangan keluarga.

Umumnya, berbagai jenis tunjangan ini diberikan setiap bulan kepada karyawan bersamaan dengan gaji.

C.  PERBEDAAN WIRAUSAHA DAN KARYWAN

WIRAUSAHAWAN

1.   Penghasilan bervariasi atau tidak teratur, sehingga pada tahap awal sulit mengatur karena   penghasilan tidak pasti

2.   Memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi orang kaya, penghasilan sebulan dapat menutupi pengeluaran atau biaya hidup untuk satu tahun

3.   Pekerjaan bersifat tidak rutin

4.   Kebebasan waktu yang tinggi (tidak terikat oleh jam kerja)

5.   Tidak ada kepastian (ketidakpastian tinggi) dalam banyak hal termasuk meramalkan keuntungan atau kekayaan

6.   Kreativitas atau inovasi dituntut setiap saat

7.   Ketergantungan rendah

8.   Berbagai risiko tinggi (asset dapat hilang bila dijadikan sebagai agunan dalam pinjaman) dan usahanya bangkrut

9.   Terbuka peluang untuk menjadi bos

10. Tanggung jawab besar

KARYAWAN

1.   Memiliki penghasilan pasti atau teratur, sehingga mudah diatur meskipun gaji kecil

2.   Peluang kaya relatif (sangat tergantung kemujuran dan karier)

3.   Pekerjaan bersifat rutin

4.   Waktu tidak bebas (terikat) pada jadwal atau jam kerja perusahaan

5.   Ada kepastian (dapat diprediksi) dalam banyak hal, keuntungan atau kekayaan dapat diramalkan/dihitung

6.   Bersifat menunggu instruksi/perintah

7.   Ketergantungan tinggi

8.   Risiko relatif rendah bahkan dapat diramalkan

9.   Menjadi bos relatif sulit apalagi bekerja pada perusahaan keluarga

10. Tanggung jawab relatif

            Entrepreneur (wirausahawan) merupakan orang yang berani menciptakan peluang dan mengambil resiko tertentu untuk membuat suatu usaha sendiri.Dalam hal ini tujuan yang dicapai adalah untuk mendapatkan nilai-nilai perekonomian yang menunjang. Baik itu untuk wirausaha sendiri, maupun untuk orang lain yang terikat dengan usaha tersebut. Sedangkan Karyawan adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan atau lembaga dan di gaji dengan uang. Atau karyawan dapat diartikan juga sebagai orang yang bertugas sebagai pekerja pada suatu perusahaan atau lembaga untuk melakukan operasional tempat kerjanya dengan balas jasa berupa uang.

KESIMPULAN

        Wirausaha adalah orang yang membuat suatu produk, . Seyang bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain sedangkan karyawan adalah orang yang bertugas sebagai pekerja pada suatu perusahaan atau lembaga untuk melakukan operasional tempat kerjanya dengan balas jasa berupa uang. Jadi disini dapat disimpulkan bahwa perbedaan keduannya adalah karyawan adalah seorang pegawai sedangkan wirausaha adalah bos.

Untuk penghasilan seorang wirausahawan menggantungkan pendapatannya kepada diri sendiri. Dia bisa menggaji dirinya sendiri sesuka hatinya selama pendapatannya sesuai dengan perusahaannya. Karena wirausahawan adalah seorang Bos. Baik itu wirausahawan kelas bawah, menengah, maupun atas dia akan tetap menjadi seorang bos. Minimalnya menjadi seorang bos untuk dirinya sendiri.

Sedangkan Seorang pegawai biasanya menggantungkan pendapatannya kepada sebuah perusahaan tertentu. Pendapatannya ditentukan oleh secarik kertas perjanjian kontrak yang dibuat oleh perusahaan tempat dia bekerja

Dalam segi resiko, bisa dikatakan bahwa wirausahawanlah yang mempunyai lebih banyak resiko. Salah satunya adalah profit tadi. Resiko dari profit seorang wirausahawan adalah mengalami kerugian profit. Pendapatannya bisa menjadi kurang dari modal ataupun bangkrut sebelum modal yang dikeluarkan kembali.
             Dan untuk pegawai, banyak orang memilih menjadi seorang pegawai karena “katanya” menjadi pegawai itu tidak mempunyai resiko. Tapi menurutku menggantungkan hidup dan penghasilan seseorang kepada orang lain merupakan sebuah resiko juga.

Pola fikir dari pegawai dan wirausahawan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan profit/menggapai impiannya. Yang berbeda hanya terletak daripada prosesnya. 

Ada banyak artikel di internet tentang karyawan dan pengusaha. Kemudian ada yang mengklaim bahwa menjadi pengusaha lebih baik daripada menjadi karyawan. Tapi apakah itu benar? Tentu ada banyak keuntungan bekerja untuk diri sendiri, tapi ada juga banyak keuntungan menjadi karyawan. Tidak ada jawaban yang jelas mana yang lebih baik. Itu semua tergantung pada tujuan dan kepribadian Anda. Tentu, kewirausahaan dapat memberi Anda kebebasan untuk bekerja kapan dan di mana pun Anda inginkan, tetapi Anda tetap harus bekerja bahkan mungkin tidak akan menjadi seorang pengusaha yang hanya bekerja empat jam seminggu.

Jika menurut Anda kewirausahaan cocok untuk Anda, mulailah bisnis sampingan sambil tetap mengerjakan pekerjaan harian Anda. Kumpulkan cadangan uang tunai dan komitmen diri Anda setidaknya selama enam bulan hingga satu tahun sebelum beralih. 


Jadi kalian mau jadi yang mana nih gaess wirausahawan atau karyawan?...

 


Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf.

Semoga bermanfaat

 

Note: jika masih ada yang membingungkan atau yang mengganjal. Disini kami membuka pertanyaan ya. Tulis saja di komentar.


wassalamualaikum…

 

Referensi :

https://katadata.co.id/iftitah/berita/624a6a7b9e2b9/pengertian-wirausaha-karakteristik-pendekatan-dan-manfaatnya

https://majoo.id/solusi/detail/pengertian-wirausaha

https://repository.unimal.ac.id/2062/1/BUKU%20KEWIRAUSAHAAN%20edit%20a.pdf

https://majoo.id/solusi/detail/karyawan-adalah

https://sarjanaekonomi.co.id/karyawan/

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7163/Skripsi_Akhmad%20Syarif%20Hidayat%2013311519%20PDF.pdf?sequence=1




MUTIA MUTMA'INNAH
2020.01.122

PAI V.C IAIQI





23 komentar:

  1. Menurut Mutia, apa saja sikap spirit yang harus ditanamkan para mahasiswa/i agar bisa membuka usaha disela kesibukan kuliah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas pertanyaannya.
      sikap spirit berwirausaha untuk mahasiswa di sela² kesibukan. Menurut saya, Maksud sikap spirit wirausaha disini adalah sikap berani mengambil keputusan pekerjaan yang memiliki manfaat dan resiko.
      Jadi sikap spirit yang pertama yaitu mereka harus niat dan yakin dahulu bahwa mereka bisa bewirausaha. Kemudian yang kedua dengan memiliki usaha mereka bisa membantu orang tua dalam masalah ekonomi dan bisa menguntungkan untuk masa depan mereka.
      sikap selanjutnya kalian jangan pantang menyerah ya dan tetap konsisten. Dan terakhir kalian tetap semangat walaupun kewalahan untuk membagi waktu dalam mengerjakan tugas.

      Hapus
  2. Dari yang di jelaskan tadi terdapat tipe pekerja/karyawan dimana salah satunya yaitu Pekerja Alih Daya/Outsourcing, mengigat saya pernah mendengar bahwasanya buruh itu menolak sistem tersebut menurut muti sendiri mengapa sistem outsourcing itu sangat bertentangan dengan buruh apa alasannya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena sistem outsourcing ini tidak terlalu menguntungkan karyawan karena status kerjanya tidak jelas dan dapat diputus kontraknya kapan pun.
      Dan ikatan pekerja outsourcing dan perusahaan hanya bersifat sementara.
      Sehingga pekerja outsourcing merasa bukan bagian dari perusahaan dan ini dapat melemahkan motivasi kerjanya.

      Dan untuk Gaji pekerja outsourcing pun dibayarkan oleh perusahaan outsourcing setelah pihaknya menerima pembayaran dari perusahaan pengguna jasa. Tentu gaji ini diberikan setelah dipotong perusahaan outsourcing.

      Hapus
  3. Sikap apa saja si yang perlu di terapkan dan di hindari seorang pemula supaya menjadi wirausaha sukses..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke terima kasih atas pertanyaannya.
      Sikap yang harus di terapkan/dimiliki untuk menjadi wirausaha sukses yaitu pengusaha sukses itu kerja keras dan tekun, selanjutnya kita harus berani mengambil resiko dan kurangi rasa takut serta pengusaha sukses memerlukan rekan.

      Dan untuk sikap yg harus di hindari yaitu jangan terlalu fokus pada peningkatan keuntungan, jangan terlambat , dan jangan salah memperlakukan klien

      Hapus
  4. Jelaskan dan sebutkan pelaku kegiatan dalam wirausaha dalam kegiatan yg dapat memberikan nilai terhadap produk melalui inovasi?

    BalasHapus
  5. Coba jelaskan menurut Mutia, mengapa orang lebih memilih menjadi karyawan di banding menjadi seorang wirausaha?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena menjadi karyawan memiliki resiko gagal yang rendah dibandingkan membangun usaha

      Hapus
  6. Bagaimana ingin menjadi seorang karyawan yang profesional ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tips menjadi karyawan yang profesional yaitu
      1. Mudah Bergaul.
      2. Berpakaian Rapi.
      3. Bekerja Sistematis.
      4. Fokus Pada Pekerjaan.
      5. Rajin belajar.
      6. To The Point.

      Hapus
  7. Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam berwirausaha?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaitu
      1. Rencana
      2. Peluang
      3. Determinasi
      4. Etika kerja
      5. Passion
      6. Kemampuan
      7. Sumber daya manusia
      8. Manajemen
      9. Pemikiran
      10. Kreativitas
      11. Kompotitif
      12. Marketing
      13. Lokasi

      Hapus
  8. Menurut mutia, lebih menarik menjadi pengusaha atau karyawan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya tentu menarik menjadi pengusaha. Selain pengusaha itu menciptakan value, pengusaha juga bisa memberikan solusi kpd masyarakat.
      Tetapi ingat menjadi pengusaha mempunyai resiko yg lumayan tinggi yaa.

      Hapus
  9. Bagaimana cara wirausaha supaya tidak konsumtif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara berwirausaha supaya tidak konsumtif yaitu
      1. Buat Anggaran Biaya.
      2. Catat Setiap pemasukan dan Pengeluaran.
      3. Beli yang Dibutuhkan Saja

      Hapus
  10. Menurut mutia, apakah ada persamaan wirausahawan dan karyawan? Jika ada sebutkan dan jelaskan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, tidak ada persamaan antara wirausahawan dan karyawan. Karena sudah dijelaskan di atas bahwasannya wirausahawan itu adalah orang yang membuka usaha dan bisa menciptakan lapangan kerja. Sedangkan karyawan itu adalah orang yang bekerja di perusahaan orang lain

      Hapus
  11. Menurut mutia, jelaskan dan bagaimana cara dan contoh agar produk yang kita produksi terjual?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke. Agar produk yang kita produksi terjual, maka kita harus menyusun beberapa strategi pemasaran. Seperti mengenal pelanggan yang baik, melakukan promosi yang tepat, membangun tempat usaha yang strategis, memanfaatkan media sosial, memanfaatkan teknik pemasaran secara langsung serta membuat iklan yang menarik

      Hapus
  12. Menurut Anda, mengapa pola pikir sangat penting bagi wirausaha (pengusaha), Apa yang menjadi perbedaan pengusaha dengan karyawan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena Pola Pikir wirausaha dapat Mendorong Pola Pikir Kreatif & Inovatif. Banyak orang yang berpendapat bahwa pola pikir kewirausahaan akan mendorong kita menjadi seorang yang kreatif, inovatif, selalu berpikiran positif dan bersemangat dalam menghasilkan profit atau keuntungan.

      Bagi karyawan yang memiliki pola pikir ini, promosi pekerjaan dan kenaikan gaji menjadi tujuan utama dari rencana. Sedangkan mindset pengusaha, mereka cenderung mengedepankan inovasi dan selalu mencari perubahan. Orang dengan pola pikir semacam ini biasanya pandai memanfaatkan segala sesuatu menjadi peluang

      Hapus

Wirausaha atau Karyawan

Assalamualaikum temen-temen, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Wirausaha atau Karyawan . Yuk kita langsung aja ke pembahas...